Propolis Diamond
Propolis Diamond
Profesor Stefan Stangaciu tahun 2005 menyebutkan bahwa propolis memiliki banyak manfaat dibidang kesehatan dan saat ini digunakan secara luas sebagai obat berbagai penyakit. Adapun propolis itu sendiri adalah getah yang dikumpulkan oleh lebah dari berbagai jenis pucuk tanaman dan dari tanaman yang patah. Getah tanaman tersebut kemudian dicampur dengan enzim yang terdapat dalam kelenjar ludah lebah dan digunakan untuk melindungi sarang dari berbagai bakteri, virus dan jamur. Propolis tidak hanya penting bagi koloni lebah tetapi juga penting bagi kesehatan manusia maupun hewan. Propolis memiliki komposisi yang sangat komplek. Pengetahuan yang lengkap terhadap komposisi propolis sangat membantu untuk memanfaatkan propolis di bidang kesehatan. Berdasarkan hasil penelitian terhadap berbagai tipe propolis didapatkan lebih dari 300 unsur di dalam propolis diantaranya adalah; Flavanoids, chalcones, dehydrochalcones, asam alipatik dan ester lainnya, asam alipatik rantai panjang, minyak volatil rantai pendek, asam aromatik dan ester lainnya, asam benzoik dan turunannya, aldehida, senyawa alkohol, asam sinamat dan turunannya, ketone, phenol, asam amino, vitamin, mineral. Adapun unsur propolis secara kuantitatif adalah sebagai berikut: 1. 55 % getah 2. 7,5 – 35 % lilin 3. 10 % minyak esensial 4. 5 % pollen 5. 5 % asam amino 6. 4,4 – 19 % minyak terbang Sebagai akibat dari komplek dan lengkapnya unsur yang terdapat dalam propolis, maka propolis memiliki lebih dari 60 manfaat positip bagi tubuh manusia. Manfaat positip tersebut diantaranya: mengaktifkan makrofage, menghambat pertumbuhan sel tumor pada usus besar, efek pembekuan darah, alergy, anti mikro organisme yang tahan terhadap asam, anti alergi, anti bakteri, anti biotik, anti jamur, anti depresi, anti pendarahan, anti herves, anti infeksi, disenfektan, anti pembengkakan, anti leukeumia, anti TBC, antioksidan, anti kejang, anti stress, anti septik, anti virus, menurunkan efek buruk akibat alkohol dan rokok, menurunkan tekanan darah, menurunkan kolesterol darah, menghaluskan kulit, anti glaukoma, menurunkan resiko pecahnya pembuluh darah, menurunkan efek negatif penyinaran kanker, anti radiasi matahari, meningkatkan biosintesa protein. Berdasarkan bayaknya manfaat propolis maka, terdapat lebih dari 300 jenis penyakit yang berasal dari seluruh sistem tubuh manusia, mulai dari sistem pencernaan; sistem pertahanan; sistem saraf, sistem sekresi, sistem kelenjar, sistem reproduksi, sistem pernapasan, sistem ekresi, dan sistem sirkulasi. EFEK SAMPING DARI PROPOLIS Dr Leonard Mc Kewan menuliskan bahwa selama 2500 tahun penggunaan propolis oleh berbagai masyarkat dari berbagai kebudayaan tidak tercatat adanya efek negatif yang serius dari propolis. Bahkan dokter-dokter di rusia biasa memberikan 9 gram propolis setiap harinya kepada pasien tanpa mengalami kendala. Adapun efek ringan yang sering dirasakan oleh pasien adalah mulut dan tenggorokan terasa kering setelah mengkonsumsi propolis dan kulit yang terasa hangat setelah dioleskan propolis. ALERGI TERHADAP PROPOLIS Pada sebagian orang mungkin muncul alergi terhadap propolis, tetapi jumlahnya jauh lebih sedikit daripada jumlah orang yang alergi terhadap madu. Untuk mengetahui apakah seseorang alergi terhadap propolis maka dapat dilakukan tes alergi. Langkah-langkah tes alergi adalah sebagai berikut: 1. Tes alergi pada kulit; dimulai dengan mengoleskan cairan propolis pada bagian kulit sensitif pasien (pada wajah atau lengan bagian bawah) kemudian ditunggu sekitar 30 menit. Apabila pada bagian kulit yang dioleskan terasa gatal dan memerah berarti pasien tersebut alergi terhadap propolis dan disarankan kulit yang diolesi propolis segera dicuci bersih dangan sabun dan dibilas menggunakan air hangat. Adapun pasien tersebut tetap dapat menggunakan propolis hanya untuk diminum dengan dosis 1 tetes dua hari sekali. Jika tidak terdapat rasa gatal dan merah pada bagian kulit yang dioleskan maka lakukan tes alergi kedua. 2. Tes alergi pada mulut dan kerongkongan: campurkan 2-3 tetes propolis pada sedikit air putih kemudian dikumur-kumur dimulut dan diminum, tunggu selama 15 menit. Apabila mulut dan kerongkongan terasa gatal berarti pasien alergi terhadap propolis disarankan pasien minum air hangat banyak-banyak minimal 500 ml. Adapun pasien tersebut tetap dapat menggunakan propolis hanya untuk diminum dengan dosis 1 tetes dua hari sekali. Tetapi jika pasien tidak merasakan gatal pada mulut dan kerongkongan berarti pasien tersebut aman dan bisa langsung diobati dengan propolis. DOSIS DAN PENGGUNAAN PROPOLIS Dosis minimal yang efektif untuk pengobatan dengan propolis adalah sebanyak 1,5 gram propolis atau setara dengan 15 tetes sehari dan dibagi menjadi tiga kali minum dan pengobatan dilakukan selama 20–30 hari. Konsumsi propolis sangat baik apabila dilakukan saat perut dalam keadaan kosong. Pada beberapa kasus yang membahayakan seperti tetanus dan demam berdarah dapat diberikan propolis 60 tetes dalam sehari dan diberikan selama 1 minggu. MENINGKATKAN KINERJA PROPOLIS DALAM TUBUH Propolis dalam bentuk cair memiliki keunggulan dalam arti mudah diserap oleh tubuh, tetapi dalam pengobatan kita menginginkan hasil yang cepat dan memuaskan. Terdapat dua langkah agar hasil pengobatan propolis dapat dirasakan dalam waktu singkat. Pertama: Minum propolis dalam jumlah memadai minimal 500 mg atau setara dengan 5 tetes disaat perut kosong dan dilakukan paling sedikit tiga kali sehari. Kedua: Lakukan pengenceran dengan teknik mengkoloidkan larutan propolis sebelum diminum teknik ini dilakukan dengan cara sebagai berikut; 1. siapkan 100 ml air bening yang sudah dimasak dan memiliki suhu antara 200C – 500C dalam bekas botol air kemasan 2. teteskan propolis sesuai keperluan minimal 5 tetes pada air yang sudah disiapkan kemudian tutup botol air kemasan tersebut dengan rapat. 3. Kocok botol kemasan minimal 50 kali kocokan secara satu arah boleh secara vertikal boleh juga secara horizontal.
Posting Komentar